Apakah AT-Lovers mengira mencari cinta di Jepang itu
mudah? Apa AT-Lovers ingin pacar orang Jepang yang kawaii atau ikemen? Jangan
buru-buru buat nyiapin koper dulu, karena survei pemerintahan Jepang menyatakan
40% orang berumur 20-39 tidak tertarik dengan hubungan romantis. Kenapa ?
Penduduknya yang
tidak tertarik bercinta menjadi masalah sendiri bagi pemerintah Jepang. Angka
kelahiran di Jepang sangat rendah, hingga diperkirakan Jepang akan mengalami
krisis penduduk pada tahun 2050. Untuk menyiasatinya, pemerintah sudah berupaya
membuat orang-orang tertarik untuk menikah dan memiliki anak, tapi hasilnya
belum terlihat.
Dua alasan utama
orang Jepang memiliki kisah cinta kelam adalah uang dan keadaan sosial. Alasan
ketiga adalah faktor pribadi.
Pertama, dari uang. Survei dari pemerintah
memperlihatkan orang-orang berpenghasilan rendah cenderung tidak memilih
berpacaran atau menikah. Alasan ini cukup bisa dimengerti, mengingat orang
Jepang lebih mementingkan keadaan finansial yang mapan dahulu sebelum berpikir
tentang cinta. Ini sudah menjadi budaya di Jepang, karena pria harus bisa
menjadi pencari nafkah dan penyokong keluarga. Tapi, dalam keadaan stagnansi
ekonomi, uang menjadi semakin susah dicari hingga menyebabkan pria Jepang lebih
fokus bekerja.
Kedua, soal keadaan sosial. Dalam masyarakat
Jepang, pekerjaan cenderung lebih mendominasi kehidupan daripada hal lainnya.
Karyawan Jepang umumnya harus mengabdikan dirinya buat perusahaan, bekerja
lembut hingga malam hari. Kalaupun tidak lembur, mereka diharapkan bergaul dan
minum sake bersama teman kerjanya. Hampir tidak ada waktu untuk kegiatan
pribadi, seperti hobi, apalagi mencari pacar.
Terakhir, masalah pribadi. Dalam survei
pemerintah, 45% mengatakan mereka lebih mementingkan hobi dan 32% ingin fokus
kuliah atau belajar. Tapi menariknya, 46% mengatakan kalau hubungan romantis
itu “merepotkan”. Memiliki seorang pacar berarti pria harus bisa membagi
waktunya antara kerja, kehidupan pribadi, dan untuk pacarnya. Waktunya sudah
diambil banyak oleh perusahaan, dan harus ada waktu untuk kehidupan pribadi
seperti tidur dan makan. Jika ditambah mengurusi pacar, akan menambah beban dan
kerepotan. Belum lagi kalau sedang berantem sama pacarnya.
Tiga alasan ini
adalah penyebab menurunnya minat orang Jepang pada hubungan romantis. Jadi,
mungkin ada baiknya AT-Lovers mengurungkan niat mencari cinta di Jepang ya… xD
Source : The Japan Times