Tuesday, September 13, 2016

Perkembangan Dan Sejarah Jam

Post oleh : Davis Danendr | Rilis : 10:54:00 AM | Series :

Saat ini jam merupakan barang sehari-hari yang tidak dapat ditinggalkan dari kehidupan manusia. Setiap manusia membutuhkan jam untuk melancarkan kegiatan mereka sehari-hari. Tanpa jam, manusia akan buta terhadap waktu. Manusia tidak akan tahu kapan ia harus bersekolah, bekerja, tidur, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Oleh karena itu, jam sangat membantu dan bermanfaat dalam kegiatan manusia sehari-hari agar mereka dapat melaksanakan kegiatan mereka tepat waktu dan sesuai dengan jadwal yang mereka persiapkan sehingga dapat melaksanakan kegiatan secara efektif.


Namun jam itu sendiri tak lepas dari perkembangan yang sangat panjang dari waktu ke waktu mulai dari jam yang sederhana hingga jam yang canggih pada saat ini.

Kata jam itu sendiri telah digunakan sejak abad ke-14. Kata jam berasal dari bahasa inggris yaitu ‘clock’ dan bahasa latin yaitu ‘clocca’ sebagai alat penentu waktu. Pada saaat ini jam telah mengalami beberapa perkembangan jenis dan bentuknya. Jenis-jenis jam yang pernah diketahui oleh manusia adalah jam matahari, jam air, jam pasir, jam atom, jam saku, jam weker, jam dinding, serta jam tangan.

Berikut adalah perkembangan jam dari waktu ke waktu :

1. Jam Matahari


Jam matahari adalah jam yang paling pertama ditemukan oleh manusia dan merupakan cikal bakal dari jam yang kita ketahui sekarang. Jam matahari (sundial) adalah alat yang digunakan sebagai penunjuk waktu dengan memanfaatkan keberadaan matahari yang menghasilkan bayang-bayang sebuah gnomon (batang atau lempengan yang bayang-bayangnya digunakan sebagai petunjuk waktu). Gnomon tersebut dipasang sedemikian rupa sehingga sejajar dengan sumbu bumi, menunjuk ke arah kutub-kutub langit. Pada saat jam matahari tersebut terkena sinar matahari, bayang-bayang gnomon jatuh diatas sebuah bidang bertanda (bidang dial). Waktu pun dapat diketahui dengan membaca di bagian mana jatuhnya bayang-bayang gnomon tersebut pada bidang dial. Selain itu dengan beberapa variasi rancangan, jam matahari juga dapat menunjukkan waktu musim panas. Namun jam matahari memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menghitung waktu pada malam hari karena tidak adanya matahari pada saat malam hari.

Sekitar tahun 3500 SM masyarakat mulai menggunakan jam matahari sebagai penanda waktu dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi jam matahari itu sendiri turut berkembang diantara kebudayaan kuno Babylonia, Yunani, Mesir dan Romawi. Jam matahari juga berkembang di Timur seperti Cina dan Jepang, namun tidak ada yang tahu pasti akan perkembangan jam matahari di barat. Setiap jam matahari juga memiliki perbedaan dalam bentuk dan penempatannya. Perbedaan ini mencerminkan bagaimana perkembangan pengetahuan astronomi dan matematika suatu bangsa tersebut saat itu.

Jam matahari tertua yang pernah ditemukan banyak yang berasal dari Yunani. Jam matahari tersebut berupa sebuah bentukan sirkular dengan penanda di tengah yang ditemukan oleh Chaldean Berosis. Beberapa artefak jam matahari lain juga ditemukan, di Tivoli Italy tahun 1746, di Castel Nuovo tahun 1751, di Rigano tahun 1751, dan di Pompeii tahun 1762.



Dan di tahun 1728, Jantar Mantar, seorang astronom, menemukan jam matahari kuno dengan tinggi gnomon sekitar 30 m, di kota Jaipur, India. Sampai saat ini, jam matahari di Jaipur terkenal sebagai jam matahari horizontal terbesar.

Pada saat ini jam matahari masih digunakan oleh berbagai orang namun lebih sebagai ornamen yang memberikan kesan antik, indah, serta sejarah dan perkembangan jam dari masa ke masa. Selain itu jam matahari juga banyak dibangun dan digunakan sebagai landmark atau elemen penanda dalam tata taman universitas-universitas ternama seperti pada Cambridge tahun 1642, yang terus dikembangkan hingga sekarang. Seorang fisikawan Sir Isaac Newton (1642-1727) turut terlibat dalam pembuatan jam matahari yang terdapat di Cambridge tersebut.

2. Jam Pasir


Perkembangan jam selanjutnya setelah jam matahari adalah jam pasir. Jam ini juga cukup terkenal di kalangan masyarakat meskipun termasuk jam yang tradisional. Perkembangan jam ini dimulai pada tahun 1300 SM. Pada tahun 1300 SM seorang cteribus berasal dari Alexsandria menciptakan jam yang menggunakan komponen pasir. Hal ini dikarenakan pasir yang mudah ditemui di berbagai tempat sehingga memudahkan dalam pembuatan jam ini.



Jam pasir ini terdiri dari dua tabung gelas yang terhubung dengan sebuah jalur sempit sebagai perantaranya.Salah satu tabung biasanya diisi dengan pasir yang kemudian mengalir melalui jalur sempit tersebut menuju tabung dibawahnya dengan laju yang teratur. Ketika pasir telah mengisi penuh tabung bawah, alat ini biasa di balik secara 180 derajat sehingga dapat digunakan kembali sebagai pengatur waktu.




3. Jam Air


Jam Air Al-Jaziri (1)


Jam air merupakan salah satu jenis jam yang ditemukan oleh manusia dalam perjalanan perkembangan jam dari masa ke masa. Tidak ada yang tahu pasti akan waktu penemuan jam air ini namun jam air ini telah berperan penting dalam perkembangan jam apalagi di dalam dunia Islam karena jam air paling canggih ditemukan oleh salah satu ilmuwan Islam.

Jam air yang pertama kali ditemukan bentuknya masih sangat sederhana. Jam tersebut hanya terbentuk dari bahan baku berupa tanah lempung maupun yang berbentuk jamban batu berisi air. Di dekat bagian dasar kendi,  terdapat sebuah lubang yang berukuran sangat kecil tempat menetesnya air yang berasal dari kendi di atasnya. Orang-orang dapat mengetahui waktu dengan melihat ke dalam kendi/jambangan tersebut.














Jam Air Al-Jaziri (2)



Jam air memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan jam matahari antara lain, dapat digunakan pada siang atau malam hari serta pada saat cerah atau gelap. Namun jam air tidak dapat digunakan pada saat musim dingin karena air akan membeku pada saat suhu rendah.

Jam air yang paling canggih adalah jam air yang dibuat oleh Al-Jaziri pada masa kejayaan Islam yaitu pada tahu 1136-1206. Jam air ini memiliki bentuk gajah dan bisa menghasilkan suara setiap jamnya. Jam ini disebut sebagai Castle Clock. Jam ini merupakan jam pertama dengan reaksi otomatis dalam interval waktu. Jam ini menggunakan sebuah robot manusia (humanoid) yang membentur gembreng dan sebuah robot burung mekanik akan secara otomatis bersiul. Menurut Al-Hassan dan Hill, jam air ini dikenal sebagai jam pertama yang bisa merekam waktu secara akurat untuk menyesuaikan lamanya hari yang tidak sama sepanjang tahun.

4. Jam Saku

 

Seiring berkembangnya pengetahuan manusia dalam bidang teknologi, maka jam pun semakin berkembang. Seorang pembuat kunci yang berasal dari Nurnberg, Jerman, Petrus Helein membuat jam saku pertama di dunia pada tahun 1524. Lalu jam saku yang telah dibuat oleh Helein dikembangkan oleh Jawal Al-Din sekitar tahun 1556. Kemudian jam saku tersebut disempurnakan kembali oleh Mansyur Sheyh Dede pada tahun 1702. Akurasi dari jam saku pun semakin meningkat dari waktu ke waktu.




Jam saku merupakan jam yang sering digunakan oleh kaum pria-pria era victorian pada saku kemeja mereka. Jam saku ini merupakan sebuah jam yang berukuran lebih kecil dibandingkan jam tangan dan juga tidak memiliki tali seperti yang dimiliki oleh jam tangan. Namun jam ini memiliki rantai pendek yang digunakan sebagai pengait agar jam saku dapat dikaitkan di pakaian sang pemilik. Terdapat 2 jenis jam saku, yaitu yang menggunakan penutup berengsel maupun yang tidak dilengkapi dengan penutup. Penutup berengsel berguna untuk melindungi permukaan jam dari goresan yang dapat memperburuk tampilan jam tersebut.

Jam Tangan



Jam Tangan Rolex

Jam tangan merupakan kelanjutan dari perkembangan jam saku. Jam saku dianggap tidak terlalu efisien ketika seseorang membutuhkan jam ketika sedang terburu-buru. Oleh karena itu mulailah jam tangan dibuat. Pada tahun 1600-an jam tangan atau arloji mulai dibuat. Pada jaman ini, banyak model jam tangan dibuat dalam bentuk hewan, ataupun bertema religi maupun objek yang disukai oleh sang pengguna. Lalu pada tahun 1620, kaca mulai digunakan sebagai pelindung luar (casing) dari jam tangan tersebut. Sistem penggerak jam tangan pun mulai diterapkan pada tahun 1635. Lalu dalam kurun waktu 1650 hingga 1675, seseorang bernama Christian Huygnes menemukan hukum pendulum dan sistem penggerak “Remontoire” (yang berarti angin dalam bahasa Perancis). Ia merupakan orang pertama yang berhasil membuat jam pendulum yang akurat dan juga orang yang memperkenalkan sistem keseimbangan roda dan perakitan pegas.


Jam Tangan Swatch

Dari waktu ke waktu penemuan-penemuan tersebut semakin berkembang hingga akhirnya pada tahun 1810, Breguet pertama kalinya membuat jam tangan seperti jam tangan yang kita pakai pada saat ini. Pada saat ini, jam tangan pun telah memiliki berbagai jenis mulai dari jam tangan digital dan jam tangan analog. Selain itu saat ini telah banyak perusahaan-perusahaan yang berlomba-lomba membuat jam tangan dengan kualitas terbaik seperti swatch, rolex, casio, dan masih banyak merk-merk jam tangan ternama lainnya.

UNTUK MEMPERJELAS SEJARAH TENTANG JAM KALIAN BISA DOWNLOAD VERSI POWER POINT NYA KOK DISINI :



Mungkin hanya itu yang bisa saya berikan informasi tentang Perkembangan dan Sejarah Jam. Bila masih kurang lengkap mohon kritik dan sarannya hehe.

google+

linkedin

Translate