Oleh : Davis Danendra
S.
Pertanda
bel pulang sekolah berbunyi, hujan lebat pun membasahi sekolah kami kurang
lebih sekitar pukul 14.30.
Rikun :
“Hey Mash, sambil nunggu hujan reda, nongkrong di Perpustakaan dulu yuk ?”
Mashiama : “Oke – oke aja sih, itu si Yato sama si
Rin mau ikut ngga ? dari pada hujan – hujanan.”
Rikun : “Oy, Yato mau ikut ngga
nongkrong di Perpustakaan ? sambil nunggu hujannya reda. Apa kau mau pulang
dulu sama si Rin ? tapi ntar jemput aku ya :D”
Yato : “Ya gampang ntar ah Kun, kau duluan saja ke Perpus.”
Rin :
“Iya, kita ada urusan Kun, Mash.”
Mashiama : “Ya sudah, kita duluan yuk kun.”
Rikun : “Ayo Mash. Bye Rin, Yato.”
Yato,Rin : “Bye Kun.”
Kami
pun segera menuju Perpustakaan di lantai 2 untuk nongkrong sambil menunggu
hujan reda. Tetapi ketika dalam perjalanan ke Perpustakaan melewati beberapa
kelas yang sudah sepi, cuaca seperti horror (mendung gelap), lampu belum
dinyalakan. Dan sesampai di perpustakaan.
Mashiama : “Permisi.”
Pjg. Perpus : “Silahkan, loh belum pulang nak ?”
Mashiama : “Belum bu, hujannya lebat kita juga tidak
bawa Jas Hujan bu.”
Pjg. Perpus : “Oh, Silahkan bersantai.”
Mashiama : “Baik bu.”
Rikun : “Mash, kau merasa ada yang aneh
ngga selama kita jalan dari Kelas kita sampai Perpustakaan ?”
Mashiama : “Engga sih, biasa aja. Memangnya kenapa
kun ?”Sambil mengunyah permen karet.
Rikun : “Kok aku merasa ada yang aneh ya
ketika kita jalan melewati kelas – kelas yang kosong tadi.”
Mashiama : “Anehnya gimana ?” diam kaget. K
Rikun : “Ketika kita melewati kelas –
kelas yang kosong tadi, leherku terasa ditiup oleh nafas seseorang.”
Mashiama : “Ah. . . Orang cuma kita berdua yang
berjalan menuju Perpustakaan kok. Mungkin Cuma perasaanmu saja Kun.”
Rikun : “Tapi, ah sudahlah mungkin cuma
perasaanku saja.”
Seiring
waktu berjalan, hujan pun semakin lebat. Tetapi kami tetap asik bermain Laptop,
ketika sedang asik bermain laptop datang lah si Yato dan Rin.
Yato :
“Yuhu.”
Mashiama : “Oit,
dari mana kalian berdua ?”
Rin :
“Kita habis dipanggil sama Wali Kelas.”
Rikun :
“Memangnya jam segini masih ada Guru di Kantor Guru Rin ?”
Rin :
“Masih, tetapi tadi hanya Wali Kelas kami yang ada di Kantor Guru.”
Mashiama : “Waduh, tumben ya jam segini Wali Kelasmu
belum pulang. Pasti kalian habis kena marah kan ? hihi”
Yato :
“Engga kok, cuma membahas masalah anak yang sering Alpha.”
Rin :
“Eh, aku pulang duluan ya.”
Mashiama : “Lah kan hujannya masih lebat Rin, ngga
nanti aja nunggu hujannya reda sekalian ?”
Rin : “Nggapapa kok, besok juga
udah ngga pake seragam ini lagi haha.”
Yato : “Oke hati – hati ya Rin.”
Rin : “Baik, sampai jumpa besok teman
– teman.”
Rikun : “Sampai jumpa.”
Tak
terasa hujan pun reda, kami segera
berkemas untuk pulang karena waktu pun menunjukan pukul 17.30.
Rikun :
“Eh pulang yuk Mash, Yato ? mumpung udah reda hujannya.”
Mashiama : “Ayo,
aku juga udah ditunggu sama orang dirumah”
Yato :
“Baik lah.”
Ketika
kita keluar dari Perpustakaan dan akan memakai sepatu, susasana pun terlihat
mencekam. Entah dikarenakan langitnya mendung, atau memang sudah jam – jam menjelang
Malam.
Yato :
“Eh...” Matanya melotot ke sebuah kelas yang berada di Lantai 3.
Rikun :
“Ada apa Yato ?”
Yato :
“Engga ada apa – apa kok, ayo pulang.” Wajah pucat ketakutan.
Mashiama : “Wajahmu
kenapa Yato ? terlihat pucat kayak habis lihat hantu ?” Tertawa.
Yato :
“Udah ngga ada apa – apa kok. Ayolah cepat pulang” Tergesa – gesa.
Rikun :
“Tunggu dulu, ada apa Yato ? cerita dong sama kami.”Menahan tubuh Yato.
Yato :
“Nanti aku ceritakan diparkiran, jangan disini.”
Mashiama : “Hm... Baiklah.”
MISTERIUS #BAGIAN 1